Seberapa Dalam Apakah Kasih Anda Pada Tuhan?
Pada 1970-an the Bee Gees memiliki lagu hit, “How Deep Is Your Love?” Seberapa sering kita berpikir tentang seberapa dalam kasih Allah bagi kita? Kasih-Nya bagi kita berjalan begitu dalam sehingga dia memberi kita Putranya sehingga kita dapat menghabiskan kekekalan bersama-Nya. bandarq Sebagai orang percaya, kita adalah bagian dari keluarga Allah. Kasih-Nya sangat dalam, Dia memanggil kita anak-anak-Nya. Kedalaman kasih Allah bagi kita tidak mungkin diukur dengan pikiran kita.
Pertanyaan yang harus kita renungkan adalah seberapa dalamkah kasih kita kepada Allah? Bagaimana kita mengukur cinta itu? Kata-kata yang diucapkan Yesus dalam Yohanes 14:15 sangat jelas. “Jika kamu mencintaiku, kamu akan mematuhi apa yang aku perintahkan.” Tuhan mengukur cinta kita kepada-Nya dengan kepatuhan kita pada firman-Nya. Bagaimana kita mengukur?
Cinta itu lebih dari sekadar kata-kata berbunga-bunga. Cinta adalah pilihan dan kata tindakan. Ini adalah komitmen dari hati kita bahwa kita akan mematuhi perintah Allah. Membuat komitmen ini, bagaimana kita bersikap? Yakobus memberi tahu kita bahwa kita harus menjadi pelaku firman. Dengan mematuhi perintah Allah dan melaksanakannya sebaik mungkin, kami menunjukkan kepada dunia siapa yang kita cintai.
Ketika kita mempelajari dan menjalankan firman Allah, Dia menyatakan diri-Nya kepada kita. Menjalankan perintah Tuhan, hubungan kita dengan-Nya akan mengambil dimensi tambahan. Ketika kita mendekat kepada Tuhan, kita mampu menciptakan hubungan yang intim dengan-Nya. Cinta untuk Kristus dan menaati perintah-Nya tidak terpisahkan.
Saat kami masuk ke restoran untuk makan, sebelum memesan kami meninjau menu. Kami memilih makanan kami berdasarkan kriteria yang berbeda. Apa yang kita suka atau tidak suka, waktu, biaya dan preferensi pribadi lainnya. Ketika datang ke firman Tuhan dan berkomitmen untuk Tuhan apakah ada pilihan? Cinta kita kepada Tuhan harus berjalan begitu dalam sehingga kita bahkan tidak memikirkan pilihan. Di sepanjang Mazmur, kita membaca bagaimana orang-orang ini mencintai dan haus akan perintah-perintah Allah. Sungguh menyenangkan bagi mereka untuk memiliki hukum-hukum-Nya. Mereka hidup untuk perintah Tuhan. Hukum-hukumnya adalah bagian dari keberadaan mereka.
Yesus tahu perintah Bapa-Nya dan sangat mengasihi Dia sehingga Dia selalu taat. Yesus selalu melakukan apa yang menyenangkan hati Bapa-Nya. Dalam Yohanes 14:21 Yesus memberi tahu kita jika kita memiliki perintah-Nya, dan menaatinya, maka kita menunjukkan kasih kita kepada Yesus. Ketika kita menunjukkan kasih kita kepada Yesus, kita menunjukkan bahwa kita mengasihi Bapa-Nya.
Ini bukan masalah perintah apa yang akan kita patuhi. Ini adalah masalah menjadi seperti Yesus dan mematuhi setiap perintah.
Ada pepatah di poker, “Aku semua ikut.” Artinya, seorang pemain mendorong semua chipnya ke dalam pot taruhan. Dia bertaruh dia memiliki tangan terbaik di meja. Apakah kita semua terlibat dalam mematuhi perintah Allah? Kita tahu seberapa dalam kasih Allah bagi kita. Seberapa dalam kasih kita kepada-Nya?
leave a comment